Selasa, 14 Januari 2014

Selamat Ulang Tahun duhai Manusia yang termulia di Dunia dan Akhirot





بسم الله الرحمن الرحيم


هذه هي القصيدة الميمية
البحر: بسيط تام


الْفَصْلُ الْأَوَّلُ
فىِ اْلغَرَمِ وَشَكْوَى الْغَرَمْ
GELORA RINDU dan RINTIHAN AKAN CINTA

مَوْلاَيَ صَلِّ وَسَلِّمْ دَآئِمًا أَبَدَا * * عَلَى حَبِيْبِكَ خَيْرِ الْخَلْقِ كُلِّهِمِ
ya Alloh... limpahkan rohmat pun jua salam nan abadi atas kekasih mu, sang terbaik segala ciptaan.
أَمِنْ تَذَكُّرِ جِيْرَانَ بِذِيْ سَلَمِ * * مَزَجْتَ دَمْعًا جَرَى مِنْ مُقْلَةٍ بِّدَمْ
Apakah sebab teringat akan tetangga-tetangga dikampong Dzi Salam, kau menangis, teteskan air mata darah dari pelupuk mata?
أَمْ هَبَّتْ الرِّحُ مِنْ تِلْقَاءِ كَاظِمَةْ * * وَأَوْمَضَ الْبَرْقُ فِي الظَّلِمَاءِ مِنْ اِضَمِ
Ataukah sebab hembusan angin dari kadzimah?, ataukah sebab kilat yang menyambar dalam pelakatnya malam dari kedalaman lembah idhom
فَمَا لِعَيْنَيْكَ اِنْ قُلْتُ اكْفُفَا هَمَتَا * * وَمَا لِقَلْبِكَاِنْ قُلْتَ اسْتَفِقْ يَهِمْ
Apa sebab kedua matamu terus meneteskan airnya bila kau katakan “ berhentilah “, dan mengapa pula hatimu tetap gundah gulana bila kau katakan “ tenanglah “
أَيَحْسَبَ الصَّبُ أَنَّ الْحُبَّ مُنْكَتِمُ * * مَا بَيْنَ مُنْسَجِمٍ مِنْهُ وَمُضْطَرِمْ
Apakah seorang pecinta gila menduga bahwa rasa cinta dapat disembunyikan diantara deraian air mata dan kegundahan jiwa?
لَوْلَا الْهَوَى لَمْ تُرِقْ دَمْعًا عَلَى طًلَلِ * * وَلَا أَرِقْتَ لِذِكْرِ الْبَانَ وَالْعَلَمْ
Kalulah bukan sebab cinta, tak kau titikkan air mata diatas pepuingan dan tak terlelap sepanjang malam sebab teringat akan pohon “baan” dan pegunungan
فَكَيْفَ تُنْكِرُ حُبًّا بَعْدَمَا شَهِدَتْ * * بِهِ عَلَيْكَ عُدُوْلُ الدَّمْعِ وَالسَّقَمِ
Bagaimana pula kau ingkari akan rasa cinta setelah deraian air mata dan derita sakit bersaksi atasnya
وَأَثْبَتَ الْوَجْدُخَطَّيْ عَبْرَةٍ وَضَنَى * * مِثْلِ الْبَهَارِ عَلَى خُدَّيْكَ وَالْعَنَمْ
Dan kerinduan telah menitikkan dua garis air mata dan derita, layaknya mawar kuning dan merah yang ad di dua pipimu
نَعَمْ سَرَى طَيْفُ مَنْ أَهْوَى فَأَرَّقَنِيْ * * وَالْحُبُّ يَعْتَرِضُ اللَّذَاتِ بِالْأَلَمْ
Benar adanya orang yang kucinta selalu nampak dan membuatku terjaga dari tidur, dan cinta akan menghalangi keindahan-kenikmatan dengan kepedihan
يَالَائِمِيْ فِي الْهَوَى الْعُذْرِيِّ مَعْذِرَةَ * * مِنِّيْ اِلَيْكَ وَلَوْ أَنْصَفْتَ لَمْتَلُمْ
Duhai yang mencela akan cinta udzroh ( tulus )ku, kata maaf dariku buatmu..., andai kau menyadari, tak kan engkau mencercaku
عَدَتْكَ حَاِليَ لاَسِرِّيْ بِمُسْتَتِرِ * * عَنِ الْوُشَاةِ وَلاَدَائِيْ بِمُنْحَسِمِ
Haliah-ku telah maklum olehmu, rahasiaku tak lagi tersembunyi dari para pendusta, dan sakitku tak jua terobati
مَحَّضْتَنِي النُّصْحُ لَكِنْ لَسْتُ أَسْمَعُهُ * * اِنَّ اْلمُحِبُّ عَنِ اْلعُذَّالِ فِي صَمَمْ
Kau tuluskan nasehat untukku, namun aku tak mendengarnya, sungguh... pecinta sejati itu tuli dari pencela
اِنِّي اتَّهَمَتْ نَصِيْحُ الشَّيْبُ فِيْ عَذَلِ * * وَالشَّيْبُ أَبْعَدَ فِيْ نُصْحٍ عَنِ التُّهِمِ
Sungguh... aku-pun curiga akan nasehat si uban sebagai cemoohan buatku, padahal ia dalam nasehatnya sangat jauh dari tipu daya
***










الفصل الثان
فِي التَّحْذِيْرِ مِنْ هَوَى النَّفْسِ
BAHAYA HAWA NAFSU

مَوْلَايَ صَلِّ وَسَلِّمْ دَائِماً أَبَدَا * * عَلَى حَبِيْبِكَ خَيْرَ الْخَلْقِ كُلِّهِمِ
Ya Alloh... limpahkan rohmat pun jua salam nan abadi atas kekasihmu, sang terbaik segala ciptaan
فَاءِنْ أَمَّارَتِيْ بِالسُّوْءِ مَا اتَّعَظَتْ * * مِنْ جَهْلِهَا بِنَذِيْرِ الشَّيْبِ وَالْهَرَمِ
Sungguh... betapa nafsu amarahku tak bisa menerima akan nasehat, sebab kebodohannya akan peringatan dari uban dan usia senja
وَلَا أَعَدَّتْ مِنَ الْفِعْلِ الْجَمِيْلِ قِرَى * * ضَيْفٍ أَلَمَّ بِرَأْسِيْ غَيْرَ مُحْتَشِمِ
Dan nafsu amarahku tak jua menyambut yang singgah dikepalaku (uban) dari amal baiknya, sedikitpun taka ada rasa malu
لَوْ كُنْتُ أَعْلَمُ أَنِّيْ مَا أُوَقِّرُهُ * * كَتَمْتُ سِرًّا لِيْ مِنْهُ بِالْكَتَمِ
Andai ku tahu betapa sungguh aku tak memuliakanmu, pastinya akan kusimpan rapat akan rahasiaku darinya



مَنْ لِيْ بِرَدٍّ جِمَاحٍ مِّنْ غَوَايْتِهَا * * كَمَا يُرَدْ جِمَاحُ الْخَيْلِ بِاللُّجَمِ
Siapakah yang membantu tuk mengendalikan nafsuku dari kesesatan, layaknya kebinalan kuda yang terkendali oleh tali kekang

فَلَا تَرُمْ بِالْعَاصِيْ كَسْرَ شَهْوَتِهَا * * اِنَّ الطَّعَامَ يُقَوِّيْ شَهْوَةَ النَّهِمِ
Maka... jangan berharap akan terkendalinya nafsu dengan maksiat-maksiat. Sungguh betapa makanan lezat, akan mengukuh kuatkan syahwatnya si budak perut
وَالنَّفْسُ كَالْطِفْلِ اِنْ تُهْمِلْهُ شَبَّ عَلَى * * حُبِّ الرَّضَاعِ وَاِنْ تَفْطِمْهُ يَنْفَطِمِ
Nafsu ibarat bayi, bila kau bebas lepaskan... pasti akan tumbuh besar seraya terus menyusu (pada ibu), dan bila kau sapih... ia pasti akan berhenti
فَاصْرِفْ هَوَاهَا وَحَاذِرْ أَنْ تُوَلِّيْهِ * * اِنَّ الْهَوَى مَا تَوَلَّى يُصْمِ أَوْ يَصِمِ
Maka palingkan dari kesenanganya, dan takutlah untuk mempertuankanya..., sungguh nafsu itu bila kau pertuankan maka akan hina dan menghinakan
وَرَاعِهَا وَهْيَ فِي الْأَعْمَالِ سَائِمَةِ * * وَاِنْ هِيَ اسْتَحْلَتِ الْمَرْعَى فَلَا تُسِمِ
Rawat jagalah akan nafsu...!!, sebab nafsu ibarat ternak gembala dalam perilakunya, bila ia merasakan nikmat rumput padang gembala, maka jangan kau lepas biarkan



كَمْ حَسَّنَتْ لَذَّةً لِلْمَرْءِ قَاتِلَةَ * * مِنْ حَيْثُ لَمْ يَدْرِ أَنَّ السُّمَّ فِي الدَّسّمِ
Betapa banyak akan sebuah kelezatan membunuh seseorang, sebab tak tahu akan betapa ada racun dalam makanan itu
وَاخْشَ الدَّسَاِئسَ مِنْ جُوْعٍ وَمِنْ شِبَعْ * * فَرُبَّ مَخْمَصَتٍ شَرُّ مِنَ التُّخَمِ
Waspadalah akan tipu daya dari rasa lapar dan kenyang, sebab sering pula adanya lapar lebih buruk dari kenyang
وَاسْتَفْرِغِ الدَّمْعَ مِنْ عَيْنٍ قَدِامْتَلَأَتْ * * مِنَ الْمَحَارِمِ وَالْزَمْ حِمْيَةَ النَّدَمِ
Deraikalah air mata dari kelopak yang terpenuhi oleh noda dosa, dan pegang erat akan benteng penyesalan
وَخَاِلفِ النَّفْسَ وَالشَّيْطَانَ وَاِعْصِهِمَا * * وَاِنْ هُمَا مَحَّضَاكَ النُّصْحُ فَاتَّهِمِ
Lawanlah nafsu dan setan, dan durhakalah keduanya..., kalaupun mereka tampakkan tulusnya nasehat padamu, maka curigalah... (tak usah percaya)
وَلَا تُطِعْ مِنْهُمَا خَصْمًا وَلَا حَكَمَا * * فَأَنْتَ تَعْرِفُ كَيْدَ الْخَصْمِ وَالْحَكَمِ
Jangan kau patuhi dari keduanya, sebab musuh ataupun sebab penengah, karena  kau tau akan tipu daya musuh dan penengah
أَسْتَغْفِرُاللهَ مِنْ قَوْلٍ بِّلَا عَمَلِ * * لَقَدْ نَسَبْتُ بِهِ نَسْلًا لِذِيْ عُقُمِ
Aku mohon ampun pada Alloh dari ucapan yang tida ada amaliyahnya, sungguh betapa aku telah samakan denganya pada orang mandul tak berketurunan


أَمَرَتُكَ اَلخَيْرَ لكِنْ مَا ائْتَمَرْتُ بِهِ * * وَمَا اسْتَقَمْتُ فَماَ قَوْلِيْ لَكَ اسْتَقِمِ
Kamu aku perintah untuk kebaikan namun aku tak melakukannya, aku pun tak berjalan lurus... Lalu apa makna dari ucapanku padamu “luruslah”
وَلاَ تَزَوَّدْتُ قَبْلَ الْمَوْتِ نَافِلَةَ * * وَلَمْ أُصَلِّ سِوَى فَرْضٍ وَلَمْ أَصُمِ
Aku pun tak berakal sunnah Rasul saw, sebelum aku mati, tak pula sholat dan puasa kecuali yang fardlu
***












الْفَصْلُ الثَّالِثُ
فِي مَدْحِ النَّبِيّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّم
SANJUNG PUJI UNTUK SANG NABI

مَوْلاَيَ صَلِّ وَسَلِّمْ دَائِمًا اَبَدَا * * عَلَى حَبِيْبِكَ خَيْرِ الْخَلْقِ كُلِّهِمِ
Ya Alloh... limpahkan rahmat pun jua salam nan abadi atas kekasih mu, sang terbaik segala ciptaan
ظَلَمْتُ سُنَّةَ مَنْ أَحْيَا الظَّلاَمَ اِلَى * * أَنِ اشْتَكَتْ قَدَمَاهُ الضُّرَّ مِنْ وَرَمِ
Ku lalaikan sunnahnya nabi yang menghidupkan (dengan ibadah) pekatnya malam, hingga dua telapak kakinya merintih sebab bengkak yang dideritanya
وَشَدَّ مِنْ سَغَبٍ أَحْشَاءَهُ وَطَوَى * * تَحْتَ الْحِجَارَةِ كَشْحًا مُتْرَفَ الْأَدَمِ
Dan ia adalah nabi yang mengikat pinggangnya sebab yang mengikat pinggangnya nan mulia kulitnya dibawah batu
وَرَاوَدَتْهُ الْجِبَالُ الشُّمُّ مِنْ ذَهَبِ * * عَنْ نَفْسِهِ فَأَرَاهَا أَيَّمَا شَمَمِ
Betapa gunung-gunung nan tinggi menawarkan diri menjadi emas, namun nabi kukuh menolaknya


وَأَكَّدَتْ زُهْدَهُ فِيْهَا ضَرُوْرَتُهُ * * اِنَّ الضَّرُوْرَةَ لَاتَعْدُوْعَلَى الْعِصَمِ
Dan darurat yang meliputinya telah kokohkan akan sikap zuhudnya dalam dunia, sungguh betapa darurat tak akan bisa rusakkan ‘ishma

وَكَيْفَ تَدْعُوْ اِلَى الدُّنْيَا ضَرُوْرَةُ مَنْ * * لَوْلَاهُلَمْ تَخْرُجِ الُّدنْيَا مِنَ الْعَدَمِ
Dan mungkinkah darurat akan bisa menarik pada dunia, akan nabi yang andai ia tak ada, pasti dunia tak akan keluar dari keiadaanya
مُحَمَّدٌ سَيِّدُ الْكَوْنَيْنِ وَالثَّقَلَيْنِ * * وَالْفَرِيْقَيْنِ مِنْ عُرْبٍ وَّمِنْ عَجَمِ
Bagaimana bisa..., ia adalah muhammad pemimpin dunia akhirat, jin dan manusia, serta pemimpin dua kelompok bangsa arab dan ajam
نَبِيُّنَا اْلآمِرُ النَّاهِيْ فَلَا أَحَدُ * * أَبَرَّ فِيْ قَوْلِ (لَا) مِنْهُ وَلَا (نَعَمِ)
Nabi kita adalah penyeru kebaikan, pula pencegah akan kemunkaran, tak ada seorangpun yang lebih baik (terpercaya) darinya dalam berkata “tidak” dan “ya”
هُوَالْحَبِيْبُ الَّذِيْ تُرْجَى شَفَاعَتُهُ * * لِكُلِّ هَوْلٍ مِنَ الْأَهْوَالِ مُقْتَحَمِ
Ia adalah sang kekasih yang diharap akan syafa’atnya dari segala petaka yang melanda
دَعَا اِلَى اللهِ فَاالْمُسْتَمْسِكُوْنَ بِهِ * * مُسْتَمْسِكُوْنَ بِحَبْلٍ غَيْرِ مُنْفَصِمِ
Ia menyeru pada (agama) Alloh...maka, orang-orang yang berpegang padanya adalah mereka yang berpegang pada tali yang tak ada putusnya

فَاقَ النَّبِيِّيْنَ فِي خَلْقٍ وَّفِي خُلُقٍ * * وَلَمْ يُدَانُوْهُ فِي عِلْمٍ وَّلَا كَرَمِ
Ia diatas nabi-nabi dalam rupa dan etika, tak pula mereka menandingi akn keilmuan dan kemuliaanya
وَكُلُّهُمْ مِنْ رَّسُوْلِ اللهِ مُلْتَمِسُ * * غَرْفًا مِّنَ الْبَحْرِ أَوْ رَشْفًا مِّنَ الدِّيَمِ
Mereka semua (nabi-nabi) memungut dari Rosulillah saw, seciduk dari lautan ilmu atas setetes kesantunan air hujan

وَوَاقِفُوْنَ لَدَيْهِ عِنْدَ حَدِّهِمِ * * مِنْ نُقْطَةِ الْعِلْمِ أَوْمِنْ شَكْلَةِ الْحِكَمِ
Dan mereka berdiri disisi Rosulillah saw, dipuncak kapasitas mereka dari setitik ilmu atau segores hikmah (Rosulillah saw)
فَهُوَالَّذِيْ تَمَّ مَعْنَاهُ وَصُوْرَتُهُ * * ثُمَّ اصْطَفَاهث حَبِيْبًا بَارِيْءُ النَّسَمِ
Ia adalah insan yang telah sempurna bati dan dzahirnya, lalu ia pun terpilih sebagai sang “habib” oleh (Alloh) sang maha pencipta manusia
مُنَزَّهٌ عَنْ شَرِيْكٍ فِي مَحَاسِنِهِ * * فَجَوْهَرُ الْحُسْنِ فِيْهِ غَيْرُ مُنْقَسِمِ
Pula ia (Rosulillah saw) tersucikan dari yang menyekutui dalam keelokan-keelokanya, maka... mutiara keelokan yang ada padanya tiada pernah terbagi-bagi




دَعْ مَا ادَّعَتْهُ النَّصَارَىْ فِي نَبِيِّهِمْ * * وَاحْكُمْ بِمَا شِئْتَ مَدْحًا فِيْهِ وَاحْتَكِمِ
Tinggalkan apa yang telah didakwahkan oleh orang nasroni dalam nabi mereka (dianggap sebagai putera tuhan), dan lekatkan sanjung-puji Rosulillah saw semau kamu, dan kukuhkanlah
وَانْسُبْ اِلَى ذَاتِهِ مَا شِئْتَ مِنْ شَرَفِ * * وَانْسُبْ اِلَى قَدْرِهِ مَا شِئْتَ مِنْ عِظَمِ
Sematkan olehmu pada dirinya kemuliaan-kemuliaan yang kau kehendaki, dan lekatkan pada derajatnya akan keagungan-keagungan yang kau ingin
فَاِنَّ فَضْلَ رَسُوْلِ اللهِ لَيْسَ لَهُ * * حَدٌّ فَيُعْرِبَ عَنْهُ نَاِطقٌ بِفَمِ
Sebab-sungguh betapa-keutamaan Rosulillah saw tiada ada batas, hingga ada yang mampu menyikapnya dengan kata-kata
لَوْ نَاسَبَتْ قَدْرَهُ اَيَاتُهُ عِظَمَا * * أَحْيَا اسْمُهٌ حِيْنَ يُدْعَى دَارِسَ الرِّمَمِ
Andai mukjizat tanda akan keagungan-keagungannya setara dengan keagungan derajatnya, niscaya namanya akan menghidupkan tulang-belulang yang telah lebur, ketika disebut
لَمْ يَمْتَحِنَّا بِمَا تَعْيَا الْعُقُوْلُ بِهِ * * حِرْصًا عَلَيْنَا فَلَمْ نَرْتَبْ وَلَمْ نَهِمِ
Tiadalah ia uji kita dengan apa yang tidak terjangkau akal, sebab besar harapanya akan hidayah yang diterima, hingga tak ragu dan tak pula bingung




أَعْيَا الْوَرَى فَهْمُ مَعْنَاهُ فَلَيْسَ يُرَى * * فِي الْقُرْبِ وَاْلبُعْدِ فِيْهِ غَيْرُ مُنْفَحِمِ
Makhluk apa-pun tak mampu memaham akan hakikat makna kenabianya, maka tiada akan bisa terlihat dalam dekat dan jauh dalam dirinya melainkan keagungan-keagungan
كَالشَّمْسِ تَظْهَرُ لِلْعَيْنَيْنِ مِنْ بُعُدِ * * صَغِيْرَةً وَتُكِلُّ الطَّرْفَ مِنْ أَمَمِ
Layaknya matahari yang tampak oleh kedua mata dari kejauhan, serasa kecil, dan menumpulkan mata bila berhadapan
وَكَيْفَ يُدْرِكُ فِي الدُّنْيَا حَقِيْقَتَهُ * * قَوْمٌ نِيَامٌ تَسَلَّوْا عَنْهُ بِالْحُلُمِ
Bagaimana dalam dunia ini akan mampu tertemukan hakikat dari padanya, oleh orang-orang yang sedang tertidur yang telah lega bertemu denganya dalam mimpi
فَمَبْلَغُ الْعِلْمِ فِيْهِ أَنَّهُ بَشَرُ * * وَأَنَّهُ خَيْرُ خَلْقِ اللهِ كُلِّهِمِ
Sebab puncak pengetahuan tentang Rosulillah saw adalah bahwa ia benar-benar manusia, dan ia adalah sebenar-benar ciptaan terbaik Alloh swt
وَكُلُّ اَيٍ أَتَى الرُّسْلَ الْكِرَاِم بِهَا * * فَاِنَّمَا اتَّصَلَتْ مِنْ نُوْرِهِ بِهِمِ
Dan tiap mukjizat yang dibawa oleh para Rosul yang mulia-mulia, hanya pancaran dari cahaya Rosulillah saw pada mereka
فَاِنَّمَا شَمْسُ فَضْلٍ هُمْ كَوَاكِبُهَا * * يُظْهِرْنَ أَنْوَارَهَا لِلنَّاسِ فِي الظُلَمِ
Sungguh betapa ia adalah matahari keutamaan dan mereka adalah bintang-bintang yang memancarkan akan cahaya-cahaya pada manusia dalam kepekatan malam

أَكْرِمْ بِخَلْقِ نَبِيٍّ زَانَهُ خُلُقُ * * بِالْحُسْنِ مُشْتَمِلٍ بِالْبِشْرِ مُتَّسِمِ
Duhai alangkah mulia pribadi nabi saw, terhias eloknya budi, dan dengan wajah bersinar nan jua berseri
كَالزُّهْدِ فِيْ تَرَفٍ وَّالْبَدْرُ فِيْ شَرَفِ * * وَالْبَحْرِ فِيْ كَرِمٍ وَالدَّهْرِفِي هِمَمِ
Elok laksana bunga, mulia bak purnama , ibarat laut kedermawananya, dan layaknya masa dalam cita-citanya
كَأَنَّهُ وَهْوَ فَرْدٌ مِنْ جَلَالَتِهِ * * فِيْ عَسْكَرٍ حِيْنَ تَلْقَاهُ وَفِيْ حَشَمِ
Seakan dan memang ia tiada dalam keagunganya, saat kau jumpai ia diantara prajurit dan pelayan
كَأَنَّمَا اللُّؤْلُؤُ الْمَكْنُوْنُ فِيْ صَدَفِ * * مِنْ مَعْدَنِيْ مَنْطِقٍ مِنْهُ وَمُبْتَسَمِ
Betapa seakan ia adalah mutiara terpendam dalam kerang, yang akan tampak dari sumber kata dan senyumanya
لاَطِيْبَ يَعْدِلُ تُرْبًا ضَمَّ أَعْظُمَهُ * * طُوْبَى لِمُنْتَشِقٍ مِنْهُ وَمُلْتَئِمِ
Tak ada satupun keharuman akan berbanding pada mewanginya bumi yang menyelimuti jasadnya... duhai... alangkah bahagia bagi yang mencium dan mengecupnya
***




اْلفَصْلُ الرَّبِعُ
فِي مَوْلَدَهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
KELAHIRAN RASULULLAH SAW

مَوْلَايَ صَلِّ وَسَلِّمْ دَاِئمًا أَبَدَا * * عَلى الْحَبِيْبِكَ خَيْرَ الْخَلْقِ كُلِّهِمِ
Ya Alloh... limpahkan rahmat pun jua nan abadi atas kekasihmu, sang terbaik segala ciptaan
أَبَانَ مَوْلِدُهُ عَنْ طِيْبِ عُنْصُرِهِ * * يَاطِيْبَ مُبْتَدَاٍ مِنْهُ وَمُخْتَتَمِ
Kelahiran Rosulillah saw menampakkan akan suci unsur-unsur hakikatnya, duhai... yang harum titik mula dan akhirnya
يَوْمٌ تَفَرَّسَ فِيْهِ الْفَرْسُ أَنَّهُمُ * * قَدْ أُنْذِرُوْا بِحُلُوْلِ الْبُؤْسِ وَالنِّقَمِ
Adalah dari dikala bangsa persia berfirasat “bahwa sungguh mereka telah diingatkan akan kehadiran petaka dan kehancuran
وَبَاتَ اِيْوَانُ كِسْرَى وَهْوَ مُنْصَدِعُ * * كَشَمْلِ أَصْحَابِ كِسْرَى غَيْرَ مُلْتَئِمِ
Malam itu... singgasana kisra terpecah-belah, sama jua sekutu-sekutu kisra yang terurai


وَالنَّارُ خَامِدَةُ الْأَْنْفَاسِ مِنْ أَسَفِ * * عَلَيْهِ وَالنَّهْرُ سَاهِي الْعَيْنِ مِنْ سَدَمِ
Kobar api (sesembahan bangsa persi) padam, sebab gundah atas apa yang terjadi, dan sungai Eufrat pun tak alirkan air sebab kesedihan
وَسَاءَ سَاوَةَ أَنْ غَاضَتْ بُحَيْرَتُهَا * * وَرُدَّ وَاِردُهَا بِالْغَيْظِ حِيْنَ ظَمِيْ
Penduduk negeri sawah pun bersedih hati, tersebab oleh danau yang tak lagi berair, pemungut air pun kembali dengan tangan hampa, serasa kecewa, penuh dahaga
كَأّنَّ بِالنَّارِ مَا بِالْمَاءِ مِنْ بَلَلِ * * حُزْنًا وَبِالْمَاءِ مَا بِالنَّارِ مِنْ ضَرَمِ
Sungguh... betapa sebab kegundahan seakan dalam bara api ada unsur kebasahan air, dan dalam kesejukan air ada nilai bara api...
وَالْجِنَّ تَهْتِفُ وَاْلأَنْوَارُ سَاطِعَةُ * * وَالْحَقُّ يَظْهَرُ مِنْ مَعْنًى وَمِنْ كَلِمِ
(Di hari kelahiran Rosulillah saw) jin pun menjerit, cahaya terpancar dalam cakrawala, dan kebenaran tersibak dalam makna dan kata
عَمُوْا وَصَمُّوا فَاِعْلَانُ الْبَشَائِرِ لَمْ * * تُسْمَعْ وَبَارِقَةُ الْاِنْذَارِ لَمْ تُشَمِ
Telah buta pun tuli penduduk persia, tak mendengar akan kabar kegembiraan dan tak berfikir akan kilatan peringatan
مِنْ بَعْدِ مَا أَخْبَرَ الْأَقْوَامَ كَاهِنُهُمْ * * بِأَنَّ دِيْنَهُمُ اْلمُعْوَجُّ لَمْ يَقُمِ
Padahal para dukun pintar telah kabarkan pada mereka, bahwa betapa sungguh agama bengkok mereka tak akan abadi pun tegap

وَبَعْدَمَا عَايَنُوْا فِي الْأُفْقٍ مِنْ شُهُبِ * * مُنْقَضَةٍ وَفْقَ مَا فِي الْأَرْضِ مِنْ صَنَمِ
Pun setelah tampak oleh mereka batu-batu api berguguran dicakrawala, selayak gugurnya para berhala dipermukaan bumi
حَتَّى غَدَا عَنْ طَرِيْقِ اْلوَحْيِ مُنْهَزِمُ * * مِنَ الشَّيَاطِيْنِ يَقْفُوْا اِثْرَ مُنْهَزِمِ
Sampai hingga para setan terbirit-birit berlarian menjauh dari pintu wahyu dilangit menjejaki jejak shahib mereka yang tungganglanggang tersebar oleh rasa takut...
كَأَنَّهُمْ هَرَبًا أَبْطَلُ أَبْرَهَةِ * * أَوْ عَسْكَرٌ بِاْلحَصِى مِنْ رَاحَتَيْهِ رُمِيْ
Sungguh betapa para setan itu selayak tentara si Abrahah yang terbirit-birit tungganglanggang, atau pula bak pasukan yang melempari kerikil-kerikil dari dua tapak tangan sang nabi saw...
نَبْذًا بِهِ بَعْدَ تَسْبِيْحٍ بِبَطْنِهِمَا * * نَبْذَ الْمُسَبِّحِ مِنْ أَحْشَاءِ مُلْتَقِمِ
Kerikil-kerikil yang terlemparkan setelah terbacakan tasbih di dua tapak tanganya itu, seakan adalah terlemparnya insan pembaca tasbih (nabi yusuf as) dari perut seekor ikan
***





الفصل الخامس
فِي مُعْجِزَاتِهِ صَلَّى اللهُ عليهِ وَسَلَّم
MUKJIZAT – MUKJIZAT RASULILLAH SAW

مَوْلاَيَ صَلِّ وَسَلِّمْ دَائِمًا اَبَدَا * * عَلَى الْحَبِيْبِكَ خَيْرِ الْخَلْقِ كُلِّهِمِ
Ya Alloh... limpahkan rahmat pun jua salam nan abadi atas kekasihmu, sang terbaik segala ciptaan
جَاءَتْ لِدَعْوَتِهِ الْأَشْجَارُ سَاجِدَةَ * * تَمْشِيْ اِلَيْهِ عَلَى سَاقٍ بِلَا قَدَمِ
Telah datang pepohonan tersebab oleh panggilan Rosulillah saw seraya bersujud, pun berjalan padanya diatas batang yang tak bertelapak
كَأَنَّمَا سَطَرَتْ سَطْرًا لِمَا كَتَبَتْ * * فُرُوْعُهَا مِنْ بَدِيْعِ الْخَطِّ فِي اللَّقَمِ
Betapa seolah pepohonan itu menggoretkan secercak garis harus pada apa yang dituliskan oleh rerantingan, tulisan nan elok ditengah jejalanan.....
مِثْلَ الْغَمَامَةِ أَنَّى سَارَ سَائِرَةَ * * تَقِيْهِ حَرًّ وَطِيْسٍ لِلْهَجِيْرِ حَمِيْ
Pun layaknya segumpul awan, akan hendak kemana sang nabi saw ia pun berjalan seraya menjaga akan rasa panas terik sang surya



أَقْسَمْتُ بِالْقَمَرِ الْمُنْشَقِّ اِنَّ لَهُ * * مِنْ قَلْبِهِ نِسْبَةً مَبْرُوْرَةَ الْقَسَمِ
Aku bersumpah dengan sumpah mabruroh; demi Tuhan sang rembulan yang terbelah... sungguh pada rembulan yang terbelah ada kesamaan dengan nabi saw (sama-sama khaariqul ‘aadah)
وَمَا حَوَى الْغَارُ مِنْ خَيْرٍ وَمِنْ كَرَمِ * * وَكُلُّ طَرْفٍ مِنَ الْكُفَّارِ عَنْهُ عَمِيْ
Dan demi apa yang terhimpun oleh gua Tsur, adalah insan terbaik (Rosulillah saw) dan insan dermawan (Abu bakar ra), dan tiap mata para kafir tak jua melihatnya
فَالصِّدْقُ فِي الْغَارِ وَالصِّدِيْقُ لَمْيَرِمَا * * وَهُمْ يَقُوْلُوْنَ مَا بِالْغَارِ مِنْ أَرَمِ
Nabi nan benar saw dan abu bakar sang pembenar didalam gua pun tak beranjak, tapi para kafir bersuwara “ tak seorang pun digua”
ظَنُّو الْحَمَامَ وَظَنُّو الْعَنْكَبُوْتَ عَلَى * * خَيْرِ الْبَرِيِّةِ لَمْ تَنْسُجْ وَلَمْ تَحُمِ
Sangka para kafir bahwa merpati tak akan mengeram pun laba-laba tak bersarang dimulut gua, kala memang ada khairil bariyyah didalamnya
وِقَايَةُ اللهِ أَغْنَتْ عَنْ مُضَاعَفَةِ * * مِنَ الدُّرُوْعِ وَعَنْ عَالٍ مِنَ الْأُطُمِ
Penjagaan Alloh tak hajat akan lapis-lapisanya baju besi dan pula tingginya benteng-benteng
مَا سَامَنِي الدَّهْرُ ضَيْمًا وَاسْتَجَرْتُبِهِ * * اِلَّا وَنِلْتُ جِوَارًا مِنْهُ لَمْ يُضَمِ
Tiada ahli masa aniyya padaku dan ku harap akan pertolongan dari nabi saw kecuali dan tergapai olehku penjagaanya tanpa terhina

وَلَا الْتَمَسْتُ غِنَى الدَّارَيْنِ مِنْ يَدِهِ * * اِلَّا اسْتَلَمْتُ النَّدَىْ مِنْ خَيْرٍ مُسْتَلَمِ
Dan tiadalah aku bermohon akan bercukupan dunia akhirat kecuali ku dapatkan kemurahan dari insan nan sebaik-baik pemberi (Rosulillah saw )
لَاتُنْكِرُ الْوَحْيَ مِنْ رُؤْيَاهُ اِنَّ لَهُ * * قَلْبًا اِذَا نَامَتِ الْعَيْنَانِ لَمْ يَنَمِ
Janganlah ingkar akan wahyu dari mimpinya, sungguh betapa ia ada hati yang lelapnya mata tak jua tidurkanya
وَذَاكَ حِيْنَ بُلُوْغٍ مِنْ نُبُوَّتِهِ * * فَلَيْسَ يُنْكَرُ فِيْهِ حَالُمُحْتَلِمِ
Dan itu saat sesampingnya kenabian, maka... tiadalah diingkar akan didapatkannya wahyu oleh nabi yang dalam tidur mimpi
تَبَارَكَ اللهُ مَا وَحْيٌ بِمُكْتَسِبِ * * وَلَا نَبِيٍّ عَلَى غَيْبٍ بِمُتَّهَمِ
Maha suci Alloh, tak ada satu pun yang turun tersebab oleh usaha, dan seorang pun nabi dianggap dusta atas wahyunya
كَمْ أَبْرَأَتْ وَصِبًا بِاللَّمْسِ رَاحَتُهُ * * وَأَطْلَقَتْ أَرِبًا مِنْ رِبْقَةِ اللَّمَمِ
Berapa sudah berapa akan banyaknya pesakitan tersembuhkan oleh sentuhan tapak tanganya, dan berapa pula hajat yang telah terbebaskan oleh ke duanya dari tali-tali dosa
وَأَحْيَتِ السّنَةَ الشَّهْبَاءَ دَعْوَتُهُ * * حَ تَّى حَكَتْ غُرَّةً فِي الْأَعْصُرِ الدُّهُمِ
Dan telah terhidupkan oleh doa Rosulillah saw tahun nan putih tiada akan hujan, sampai-sampai layaknya titik putih pada muka dalam lipatan hitamnya masa

بِعَارِضٍ جَادَ أَوْخِلْتَ الْبِطَاحَ بِهَا * * سَيْبُ مِنَ الْيَمِّ أَوْسَيْلٌ مِنَ الْعَرِمِ
Sebab awan yang datang membawa hujan, hingga kamu kira bahwa ngarai-ngarai nan luas adalah air dari samudra atau dari lembah yang menganga
***















الفصل السادس
فيِ شَرَفِ اْلقُرْأَنِ وَمَدْحِهِ
KEAGUNGAN dan SANJUNG PUJI AL-QUR’AN

مَوْلَايَ صَلِّ وَسَلِّمْ دَائِمًا أَبَدَا * * عَلَى حَبِيْبِكَ خَيْرِ الْخَلْقِ كُلِّهِمِ
Ya Alloh... limpahkan rahmat pun jua salam nan abadi atas kekasihmu, sang terbaik segala ciptaan
دَعْنِيْ وَوَصْفِيَ أَيَاتٍ لَهُ ظَهَرَتْ * * ظُهُوْرَ نَارِ الْقِرَى لَيْلًا عَلَى عَلَمِ
Biarkan daku juga untaian tutur syairku secepis tanda-tanda keagungan yang tertampak pada sang Rosul saw, baik begitu terang seterang api jamuan kala malam diatas gunung nan tinggi menjulang
فَالدُّارُ يَزْدَادُ حُسْنًا وَهْوَ مُنْتَظِمُ * * وَلَيْسَ يَنْقُصُ قَدْرًا غَيْرَ مُنْتَظِمِ
Sebab bahwa mutiara akan bertambah elok dalam untaian, dan tiada terkurang pula nilainya meski tak terurai
فَمَا تَطَاوُلُ اَمَالِ الْمَدِيْحِ اِلَى * * مَا فِيْهِ مِنْ كَرَمِ الْأَخْلَاقِوَالشِّيَمِ
Maka... apalah akan mungkin angan-angan para pemuja tuk menyibak hakikat apa yang tersemat padanya, dari akhlaq nan mulia dan eloknya karakteristik


اَيَاتُ حَقٍّ مِنَ الرَّحْمَنِ مُحْدَثَةُ * * قَدِيْمَةٌ صِفَةُ الْمَوْصُوْفِ بِالْقِدَمِ
Bagian dari tanda keagunganya adalah ayat-ayat Alqur’an dari tuhan maha pengasih yang haduts (lafadz-lafadznya) dan qidam (makna-maknanya) sebagai sifat tuhan yang tak bermula
لَمْ تَقْتَرِنْ بِزَمَانٍ وَهْيَ تُخْبِرُنَا * * عَنِ الْمَعَادِ وَعَنْ عَادٍ وَعَنْ اِرَمِ
Tiada ayat-ayat Alqur’an terikat oleh masa, dan menceritakan pada kita ihwah hari kiamat, kaum ‘aad juga kota iram
دَامَتْ لَدَيْنَا فَفَاقضتْ كُلَّ مُعْجِزَةِ * * مِنَ النَّبِيِّيْنَاِذْ جَاءَتْ وَلَمْ تَدُمِ
Abadi ayat-ayat Alqur’an diantara kita, maka ayat-ayat itu unggul atas segala mukjizat para nabi, sebab mukjizat mereka hadir namun tiada abadi
مُحَكَّمَاتٌ فَمَا تُبْقِيْنَ مِنْ شُبَهِ * * لِذِيْ شِقَاقٍ وَمَا تَبْغِيْنَ مِنْ حِكَمِ
Syarat akan hikmah pun ketetapan, tak akan tinggalkan samar pada penentang kebenaran, dan tak hajat akan hakim (tuk menghakim penentang )
مَا حُوْرِبَتْ قَطُّ اِلاَّ عَادَ مِنْ حَرَبِ * * أَعْدَى الْأَعَدِيْ اِلَيْهَا مُلْقِيَ السَّلَمِ
Tak tertantang tuk selama-lamanya, melainkan musuh terhebat sekalipun akan kembali dari pertempuran menuju padanya seraya tundukkan kepala (terkalahkan )
رَدَّتْ بَلَاغَتُهَا دَعْوَى مُعَارِضِهَا * * رَدَّ الْغَيُوْرِ يَدَ الْجَانِيْ عَنِ الْحُرَمِ
Balaghiah ayat-ayat Alqur’an taklukkan akan dakwaan para penentang, layaknya pecemburu melindungi sang mahrom dari tangan jail pendosa

لَهَا مَعَانٍ كَمَوْجِ الْبَحْرِ فِيْ مَدَدِ * * وَفَوْقَ جَوْهَرِهِ فِيْ الْحُسْنِ وَالْقِيَمِ
Baginya adalah ayat-ayat bak derai ombak samudra, dan diatas mutiara laut dalam elok & nilainya
فَمَا تُعَدُّ وَلاَ تُحْصَى عَجَائِبُهَا * * وَلاَ تُسَامُ عَلَى الْاِكْثَارِ بِالسَّأَمِ
Tiada terhitung, pun jua tiada akan terhingga keajaiban-keajaiban ayat-ayat Alqur’an, dan tak akan ada jemu atas sebab banyak membacanya
قَرَتْبِهَا عَيْنُ قَارِيْهَا فَقُلْتُ لَهُ * * لَقَدْ ظَفِرْتِ بِحَبْلِ اللهِ فَاعْتَصِمِ
Sebabnya, sejuklah mata pembaca... lantas ku katakan padanya “jelas benar-benar terperoleh olehmu “ habillah”, maka pegang teguhlah
اِنْ تَتْلُهَا خِيْفَةً مِنْ حَرِّ نَارِ لَظَى * * أَطْفَأْتُ نَارَ لَظَى مِنْ وِرْدِهَا الشَّبِمِ
Bila kamu baca akan ayat-ayat sebab takut dari panasnya neraka ladza, niscaya padamlah olehmu akan panasnya neraka ladza dari mata airnya nan sejuk
كَأَنَّهَا الْحَوْضُ تَبْيَضُّ الْوُجُوْهُ بِهِ * * مِنَ الْعَصَاةِ وَقَدْ جَاْءُوْهُ كَالْحُمَمِ
Sungguh ia ibarat telaga yang putih olehnya wajah-wajah pendosa, dan padahal betapa pendosa hadir ditelaga laksana arang
وَكَالصِّرَاطِ وَكاَلْمِزَانِ مَعْدِلَةَ * * فَالْقِسْطُ مِنْ غَيْرِهَا فِي النَّاسِ لَمْ يَقُمِ
Pun laksana shirath dan mizan dalam kelurusan, maka keadilan dari selain dari padanya diantara insan tidaklah tegap


لاَتَعْجَبَنْ لِحَسُوْدٍ رَاحَ يُنْكِرُهَا * * تَجَاهُلًا وَهْوَ عَيْنُ الْحَاذِقِ الْفَهِمِ
Tak usah heran pada pendengki nan berhasrat tuk ingkar akan ayat-ayat Alqur’an dengan pura-pura tak tahu, padahal ia adalah cendekia nan faham
قَدْ تُنْكِرُ الْعَيْنُ ضَوْءَ الشَّمْسِ مِنْ رَمَدِ * * وَيُنْكِرُ الْفَمُّ طَعْمَ الْمَاءِ مِنْ سَقَمِ
Kala-kala mata ingkar akan gemerlap surya sebab oleh sakit, pun tersebab oleh sakit jua mulut tak percaya akan kesegaran air
***











الفصل السابع
فِي اِسْرَائِهِ وَمِعْرَاجِهِ صَلَّى اللهُ عَليْهِ وَسَلَّم
ISRA’ MI’RAJ RASULILLAH SAW


مَوْلَايَ صَلِّ وَسَلِّمْ دَائِمًا أَبَدَا * * عَلَى حَبِيْبِكَ خَيْرِ الْخَلْقِ كُلِّهِمِ
Ya Alloh... limpahkan rahmat pun jua salam nan abadi atas kekasihmu, sang terbaik segala ciptaan
يَاخَيْرَ مَنْ يَمَمَّ الْعَافُوْنَ سَاحَتُهُ * * سَعْيًا وَفَوْقَ مُتُوْنِ الْأَيْنُقِ الرُّسُمِ
Duhai insan terbaik yang dialtar rumahnya datang berduyun-duyun para perindu kebajikan seraya berjalan diatas kaki pun jua unta na perkasa
وَمَنْ هُوَ الْآيَةُ الْكُبْرَى لِمُعْتَبِرِ * * وَمَنْ هُوَ النِّعْمَةُ الْعُظْمَى لِمُغْتَنِمِ
Duhai petunjuk nan agung tuk para perenung, dan duhai nikmat teragung tuk penghasrat  karunia
سَرَيْتَ مِنْ حَرَمٍ لَيْلًا اِلَى حَرَمِ * * كَمَا سَرَى الْبَدْرُ فِي دَاجٍ مِّنَ الظُّلَمِ
Engkau telah berjalan dari masjidil haram sampai masjidil aqsha... laksana perjalanan purnama dalam menembus kegelapan malam


وَبَتَّ تَرْقَى اِلَى أَنْ نِلْتَ مَنْزِلَةَ * * مِنْ قَابِ قَوْسَيْنِ لَمْ تُدْرَكْ وَلَمْ تُرَمِ
Engkau berjalan naik terus sampai mencapai tempat tertinggi (qaaba qausain) yang tak pernah tercapai pun terharap

وَقَدَّمَتْكَ جَمِيْعُ الْأَنْبِيَاءِ بِهَا * * وَالرُّسْلِ تَقْدِيْمَ مَخْدُوْمٍ عَلَى خَدَمِ
Sebab itu, nabi-nabi pun rosul-rosul telah kedepankan engkau... layaknya tuan terdepan atas sahaya
وَأَنْتَ تَخْتَرِقُ السَّبْعَ الطِّبَاقَ بِهِمْ * * فِي مَوْكِبٍ كُنْتَ فِيْهِ صَاحِبُ الْعَلَمِ
Kau tembus akan tujuh petaka langit, bersua nabi-nabi pun rosul-rosul didalam rombongan (jibril) itu... engkaulah sang pembawa panji
حَتَّى اِذَالَمْ تضدَعْ شَأْوًا لِمُسْتَبِقِ * * مِنَ الدُّنُوِّ وَلَا مَرْقًى لِمُسْتَنِمِ
Hingga tiada kau sisakan puncak terdekat bagi yang ingin mendekat, dan tidak pula pijakan bagi yang ingin menggapainya
خَفَضْتَ كُلَّ مَقَامٍ بِالْاِضَافَةِ اِذْ * * نُوْدِيْتَ بِالرَّفْعِ مِثْلَ الْمُفْرَدِ الْعَلَمِ
Maka... telah jadi rendah semua derajat berbanding dengan derajatmu, sebab engkau terpanggil dengan panggilan teragung, laksana teragungnya panggilan mufrod ‘alam



كَيْمَا تَفُوْزَ بِوَصْلٍ أَيِّ مُسْتَتِرِ * * عَنِ الْعُيُوْنِ وَسِرِّ أَيِّ مُكْتَتِمِ
Itu, agar engkau dapati kesempurnaan hubungan yang amat sangat tertutup dari segala pandangan, dan dengan rahasia yang amat sangat terrahasiakan
فَحُزْتَ كُلَّ فَخَارٍ غَيْرَ مُشْتَرَكِ * * وَجُزْتَ كُلَّ مَقَامٍ غَيْرَمُزْدَحَمِ
Terperoleh sudah olehmu akan segala keagungan yang tiada dua, pun kau dapati segala kedudukan tanpa tersaingi
وَجَلَّ مِقْدَارُمَا وُلِّيْتَ مِنْ رُتَبِ * * وَعَزَّ اِدْرَاكُ مَا أُوْلِيْتَ مِنْ نِعَمِ
Betapa agung derajat-derajat yang telah kau dapati, mustahil sudah mendapati nikmat-nikmat yang telah engkau terima
بُشْرَى لَنَامَعْشَرَ الْالسْلَامِ اِنَّ لَنَا * * مِنَ الْعِنَايَةِ رُكْنًا غَيْرَ مُنْهَدِمِ
Kabar bahagia untuk kita... umat islam, sungguh betapa dari pertolongan Alloh, kita ada tiang (syariat) penyangga yang tak terluluhlantakkan
لَمَّا دَعَا اللهُدَاعِيْنًا لِطَاعَتِهِ * * بِأَكْرَمِ الرُّسْلِ كُنَّا أَكْرَمَ الْأُمَمِ
Tatkala Alloh memanggilnya dengan sebutan “Akramil Rusul” sang penyeru kita tuk taat, jadilah kita umat termulia
***




الفصل الثامن
فِي جِهَادِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عليهِ وَسَلَّم
JIHAD RASULILLAH SAW


مَوْلَايَ صَلِّ وَسَلِّمْ دَاِئمًا أَبَدَا * * عَلَى حَبِيْيِكَ خَيْرِ الْخَلْقِ كُلِّهِمِ
Ya Alloh... limpahkan rahmat pun jua salam nan abadi atas kekasihmu, sang terbaik segala ciptaan
رَاعَتْ قُلُوْبَ الْعِدَا أَنْبَاءُ بِعْثَتِهِ * * كَنَبْأَةٍ أَجْفَلَتْ غَفْلًا مِنَ الْغَنَمِ
Telah cemas takutkan kabar terutusnya (nabi) akn hati para musuh, bak auman singa yang menakutkan gerombolan domba-domba lengah
مَا زَالَ يَلْقَاهُمُ فِي كُلِّ مُعْتَرَكِ * * حَتَّى حَكَوْا بِالْقَانَا لَحْمًا عَلَى وَضَمِ
Rosul saw tak henti-henti bersua musuh disegala medan peperangan, hingga tersebab tusukan tombak membuat seakan mereka adalah onggokan daging terbuang
وَدُّوْا الْفِرَارَ فَكَادُوْا يَغْبِطُوْنَ بِهِ * * أَشْلَاءَ شَالَتْ مَعَ الْعِقْبَانِ وَالرِّخَمِ
Ingin mereka tuk berlari... bahkan hampir-hampir mereka berhayal tuk jadi potongan-potongan jasad yang terbang bersama nasar dan rajawali

تَمْضِي اللَّيَالِيْ وَلَايَدْرُوْنَ عِدَّتَهَا * * مَالَمْ تَكُنْ مِنْ لَيَالِي الْأَشْهُرِ الْحُرُمِ
Berlalu sudah siang-malam, dan mereka tiada maklum akan bilanganya, selain dari siang malam bulan-bulan nan mulia (rojab, Dzulqo’dah, Dzul Hijjah, dan muharrom)
كَأَنَّمَا الدِّيْنُ ضَيْفٌ حَلَّ سَاحَتَهُمْ * * بِكُلِّ قَوْمٍ اِلَى لَحْمِ الْعِدَا قَرَمِ
Sunnguh betapa islam laksana tamu yang singgah diperalatan muslimin, bersama para pemberani yang berselera akan daging-daging jasad musuh...
يَجُرُّ بَحْرَ خَمِيْسٍ فَوْقَ سَابِحَةِ * * يَرْمِيْ بِمَوْجٍ مِنَ الْأَبْطَالِ مُلْتَطِمِ
Membawa lautan pasukan diatas kuda nan berenang-renang seraya melemparkan benturan gelombang dari para kesatria nan pemberani
مِنْ كُلِّ مُنْتَدِبٍ لِلهِ مُحْتَسِبِ * * يَسْطُوْا بِمُسْتَأْصِلٍ لِلْكُفْرِ مُصْطَلِمِ
Dari setiap penyambut seruan Alloh perindu akan pahala darinya yang memerangi akar kekafiran dengan pedang musuhnya
حَتَّى غَدَتْ مِلَّةُ الْاِسْلَامِ وَهْيَ بِهِمْ * * مِنْ بَعْدِ غُرْبَتِهَا مَوْصُوْلَةَ الرَّحِمِ
Hingga agama islam-berkat (kegigihan) mereka setelah terasing adalah penghubung persaudaraan
مَكْفُوْلَةً أَبَدًا مِنْهُمْبِخَيْرٍ أَبِ * * وَخَيْرِ بَعْلٍ فَلَمْ تَيْتَمْ وَلَمْ تَئِمِ
Senantiasa terjaga dari kafir-kafir, tersebab oleh (Rosul saw) sebaik-baik bapak pun baik-baik suami, tak pula akan ada yatim pun tak pula janda

هُمُ الْجِبَالُ فَسَلْ عَنْهُمْ مُصَادِمَهُمْ * * مَاذَا رَأَى مِنْهُمْ فِي كُلِّ مُصْطَدَمِ
Sahabat nan pejuang itu laksana gunung-gunung, tanyalah akan mereka pada ia yang bersua dimedan peperangan, apa yang ia lihat dari mereka ditiap pertempuran?...
وَسَلْ حُنَيْنًا وَسَلْ بَدْرًا وَسَلْ أُحُدَا * * فُصُوْلَ حَتْفٍ لَهُمْ أَدْهَى مِنَ الْوَخَمِ
Tanyakan akan pertempuran Hunain, Hadar, pun juga Uhud, medan kematian bagi para kafir nan lebih bengal dari wabah kolera
اَلْمُصْدِرِيِ الْبِيْضِ حُمْرًا بَعْدَمَا وَرَدَتْ * * مِنَ الْعِدَا كُلَّ مُسْوَدٍّ مِنَ اللِّمَمِ
Ku sanjung akan sahabat yang telah kembalikan pedang nan putih menjadi merah oleh darah-darah setelah putuskan rambut hitam nan mengurai dileher-leher para musuh
وَالْكَاتِبِيْنَ بِسُمْرِ الْخَطِّ مَا تَرَكَتْ * * أَقْلَامُهُمْ حَرْفَ جِسْمٍ غَيْرَ مُنْعَجِمِ
Pun aku sanjung pulka sahabat bak penulis-penulis berpenakan tombak yang tak tertinggal oleh pena-pena itu akan sisi jasad musuh tanpa goresan
شَاكِي السِّلَاحِ لَهُمْ سِيْمَا تُمَيِّزُهُمْ * * وَالْوَرْدُ يَمْتَازُ بِالسِّيْمَا عَنِ السَّلَمِ
Pun mereka yang berpedang tajam, pun bagi mereka ada tanda pembeda, ibarat mawar tiada sama dengan salam sebab tanda pula
تَهْدِى اِلَيْكَ رِيَاحث النَّصْرِ نَشْرَهُمْ * * فَتَحْسَبُ الزَّهْرَ فِي الْأَكْمَامِ كُلَّ كَمِيْ
Angin-angin kemenangan sampaikan padamu akan berita kemenangan mereka, hingga prasangkam (ibaratkan) mereka adalah bunga dalam kelopak

كَأَنَّهُمْ فِي ظُهُوْرِ الْخَيْلِ نَبْتُ رُبَا * * مِنْ شِدَّةِ الْحَزْمِ لَا مِنْ شِدَّةِ الْحُزُمِ
Sungguh betapa tatkala diatas punggung kuda mereka adalah selaksa pohon ruba, sebab kokohnya keyakinan bukan sebab kuatnya tampar
طَارَتْ قُلُوْبُ الْعِدَا مِنْ بَأْسِهِمْ فَرَقَا * * فَمَا تُفَرِّقُ بَيْنَ البَهْمِ وَالْبُهُمِ
Terombang-ambing sudah hati para musuh tersebab oleh takut akan ketegaran sahabat, hingga tak lagi serasa beda antara anak domba dan kesatria nan perkasa
وَمَنْ تَكُنْبِرَسُوْلِ اللهِ نُصْرَتُهُ * * اِنْ تَلْقَهُ الْأُسْدُ فِي اَجَامِهَاا تَجِمِ
Siapa orang yang meraih kemenangan sebab Rosul saw, maka bila pun bersua singa dirimba, niscaya singa akan diam tertunduk padanya
وَلَنْ تَرَى مِنْ وَلِيٍّ غَيْرِ مُنْتَصِرِ * * بِهِ وَلَا مِنْ عَدُوٍّ غَيْرِ مُنْعَجِمِ
Tersebab Rosul, tiada akan nampak padamu sang kekasih terasing dari kemenangan, tiada pula akan terlihat olehmu musuh yaang tak terkalahkan
أَحَلَّ أُمَّتَهُ فِي حِرْزِ مِلَّتِهِ * * كَاللَّيْثِ حَلَّ مَعَ الْأَشْبَالِ فِيْ أَجَمِ
Ia telah menempatkan umat dalam lindungan aman agama, selaksa singa dibelantara hutan bersama para anaknya
كَمْ جَدَّلَتْ كَلِمَاتُ اللهِ مِنْ جَدَلِ * * فِيْهِ وَكَمْ خَصَمَ الْبُرْهَانُ مِنْ خَصِمِ
Banyak sudah kalimat-kalimat suci Alloh (Alqur’an al karim) luluh lantakkan para pendebat, dan acap kali bukti falid telah kalahkan penentang-penetang


كَفَاكَ بِالْعِلْمِ فِي الْأُمِّيِّ مُعْجِزَةَ * * فِي الْجَاهِلِيَّةِ وَالتَّأْدِيْبِ فِي الْيَتِمِ 
Cukup sudah untukmu sebagai mukjizat, adalah keilmuan Rosul saw yang tiada bisa baca pun tulis, terakhir dimasa ke-jahiliahan, pun terdidik dalam ke-yatiman
***













الفصل التاسع
فِي التَّوَسُّلِ بِا النَّبِيّ صَلَّى الله عليه وسلم
BERTAWASUL DENGAN NABI SAW

مَوْلَايَ صَلِّ وَسَلِّمْ دَاِئمًا أَبَدَا * * عَلَى الْحَبِيْبِكَ خَيْرِ الْخَلْقِ كُلِّهِمِ
Ya Alloh... limpahkan rohmat pun jua salam nan abadi atas kekasihmu, sang terbaik segala ciptaan
خَدَمْتُهُ بِمَدِيْحٍ أَسْتَقِيْلُ بِهِ * * ذُنُوْبَ عُمْرٍ مَضَى فِي الشِّعْرِ وَالْخِدَمِ
Ku gubah sanjung puji tuk Rosulillah saw, seraya terharap olehku akan ampunan dosa-dosa diusia yang telah berlalu habis dalam bersyair pun jua berbakti dari pada pemuja dunia
اِذْقَلَّدَانِي مَا تُخْشَى عَوَاقِبُهُ * * كَأَنَّنِيْ بِهِمَا هَدْيٌ مِنَ النَّعَمِ
Sebab... bersyair & berbakti pada mereka telah membuatku berkalungan dosa yang menakutkan pada akhiranya (berupa siksa Alloh swt nan amat sangat begitu pedih), hingga sungguh betapa aku selaksa ternak terikat yang akan disembelih
أَطَعْتُ غَيَّ الصِّبَا فِي الْحَالَتَيْنِ وَمَا * * حَصَلْتُ اِلَّا عَلَى الْآَثَامِ وَالنَّدِمِ
Telah ku ikuti sesatnya masa muda dalam bersyair & berbakti pada pecinta dunia, (tentu) tiada hasil olehku kecuali diatas dosa-dosa dan kekecewaan

 فَيَاخَسَارةَ نَفْسٍ فِي تِجَارَتِهَا * * لَمْ تَشْتَرِ الدِّيْنَ بِالدُّنْيَا وَلَمْ تَسُمْ
Duhai... betapa alangkah kerugian diri ini didalam perniagaanya sebab tak belanjakan dunia tuk akhirat pun tiada pernah tawarkanya
وَمَنْ بَيْعِ اَجِلًا مِنْهُ بِعَاجِلِهِ * * يَبِنْ لَهُ الْغَبْنُ فِيْ بَيْعٍ وَفِيْ سَلَمِ
Siapa yang jual akhirat tuk gapai dunia, niscaya nyata baginya kerugian dalam berniaga & salam
اِنْ اَتِ ذَنْبًا فَمَا عَهْدِيٍ بِمُنْتَقِضِ * * مِنَ النَّبِيِّ وَلَا حَبْلِيْ بِمُنْصَرِمِ
(Namun)... sekalipun berlumur akan dosa, tiadalah janji (iman) ku pada nabi terluluhlantakkan, dan tiada pula tali hubunganku terputus
فَاءِنَّ لِيْ ذِمَّةً مِنْهُ بِتَسْمِيِّتِيْ * * مُحَمَّدًا وَهْوَ أَوْفَى الْخَلْقِ بِالذِّمَمِ
Sebab... benar-benar aku dapati jaminan aman darinya dengan ku petik “muhammad” sebagai namaku, dan ia adalah insan nan paling penepat akan janji-janji
اِنْ لَمْ يَكُنْ فِي مَعَادِيْ اَخِذًا بِيَدِيْ * * فَضْلًا وَاِلَّا فَقُلْ يَا زَلَّةَ الْقَدَمِ
Bila Rosul saw kelak diakhirat tiada menolongku atas anugrahnya maka serukan olehmu “duhai ( aku adalah) insan nan tergelincir tapak kakinya” dan biala ia berikan syafa’at padaku maka katakan olehmu “duhai insan nan teguh akan tapak kakinya



حَاشَاهُ أَنْ يُحْرِمَ الرَّاجِيْ مَكَارِمَهُ * * أَوْيَرْجِعَ الْجَارُ مِنْهُ غَيْرُ مُحْتَرَمِ
Mustahil ia menolak pemuja akan syafa’at-syafa’atnya, atau pula mustahil peminta perlindungan akan kembali tak termuliakan
وَمُنْذُ أَلْزَمْتُ أَفْكَارِيْ مَدَائِحَهُ * * وَجَدْتُهُ لِخَلاَصِيْ خَيْرَ مُلْتَزِمِ
Semenjak ku curah-tuahkan angan-fikiran tuk sanjung pujinya (Rosulillah saw), telah ku dapati bahwa ia adalah yang tersanggup akan keselamatanku
وَلَنْ يَفُوْتَ الْغِنَى مِنْهُ يَدًا تَرِبَتْ * * اِنَّ الْحَيَا يُنْبِتُ الْأَزْهَارَ فِي الْأَكَمِ
Sungguh tiada ada tangan kefaqiran luput dari kedermawanannya, betapalah hujan akan tumbuhkan bunga-bunga dibumi yang tinggi akan dataranya
وَلَمْ أُرِدْ زَهْرَةَ الدُّنْيَا الَّتِي اقْتَطَفَتْ * * يَدَا زُهَيْرٍ بِمَا أَثْنَى عَلَى هَرَمِ
Tiada padaku (dari senandung puji-pujiku ini) kehendak bunga dunia nan terpetik oleh dua tangan si Zuhair tersebab sanjung-pujinya atas tuan raja Haram
***







الفصل العاشر
فِي الْمُنَاجَةِ وَعَرْضِ الْحَاجَاتِ
BERMUNAJAT DAN PENGHATURAN HAJAT


مَوْلاَيَ صَلِّ وَسَلِّمْ دَائِمًا أَبَدَا * * عَلَى الْحَبِيْبِكَ خَيْرِ الْخَلْقِ كُلِّهِمِ
Ya Alloh... limpahkan rohmat oun jua salam nan abadi atas kekasihmu, sang terbaik segala ciptaan
يَا أَكْرَمَ الرُّسْلِ مَا لِيْ مَنْ أَلُوْذُ بِهِ * * سِوَاكَ عِنْدَ حُلُوْلِ الْحَادِثِ الْعَمَمِ
Duhai engkau sang Rosul termulia..., tiada padaku orang yang bisa aku berlindung denganya selain engkau... dikala turun bencana pada segala makhluq
وَلَنْ يَضِيْقَ رَسُوْلَ اللهِ جَاهُكَ بِيْ * * اِذَاْلكَرِيْمُ تَحَلَّى بِاسْمِ مُنْتَقِمِ
Tiada akan sesak-duhai sang Rosul-keagunganmu sebab aku, dikala tuhan maha pemurah menampak dengan nama maha penyiksa
فَاءِنْ مِنْ جُوْدِكَ الدُّنْيَا وَضَرَّتَهَا * * وَمِنْ عُلُوْمِكَ عِلْمض اللَّوْحِ وَالْقَلَمِ
Sebab sungguh diantara kemurahanmu adalah dunia pun madunya, dan dari ilmu-ilmu kamu adalah ilmu tentang lauh mahfudz dan juga qolam


يَانَفْسُ لَا تَقْنَطِيْ مِنء زَلَّةٍ عَظُمَتْ * * اِنَّالْكَبَائِرَ فِيْ الْغُفْرَانِ كَاللَّمَمِ
Duhai diri... jangan kamu terputus asa sebab dosa nan agung, sungguh betapa dosa besar itu laksana kecil dalam pengampunan
لَعَلَّ رَحْمَةَ رَبِّيْ حِيْنَ يَقْسِمُهَا * * تَأْتِي عَلَى حَسَبِ الْعِصْيَانِ فِي الْقِسَمِ
Semoga rohmat tuhanku kala pembagian akan hadir seukur atas kedurhakaan
يَا رَبِّ وَاجْعَلْ رَجَائِيْ غَيْرَ مُنْعَكِسِ * * لَدَيْكَ وَاجْعَلْ حِسَابِيْ غَيْرَ مُنْخَزِمِ
Duhai tuhanku... jadikan olehmu akan harapan-harapanku tiada ada beda disisimu, dan jadikan i’tiqodku tiada akan terputus
وَالْطُفْ بِعَبْدِكَ فِي الدَّارَيْنِ اِنَّ لَهُ * * صَبْرًا مَتَى تَدْعُهُ الْأَهْوَالُ يَنْهَزِمِ
Kasihani akan hambamu ini didunia pun diakhirat, sungguh betapa baginya kesabaran yang kala datang petaka, niscaya akan pupus sirna
وَائْذَانْ لِسُحْبِ صَلَاةٍ مِنْكَ دَائِمَةِ * * عَلَى النَّبِيِّ بمنهلٍّ وَمُنْسَجِمِ
Perkenankan olehmu akan kahanan gumpalan awan tuk baca sholawat nan abadi stas nabi saw bersama tetesan air hujan nan deras pun tiada henti
مَا رَنَّحَتْ عَذَابَاتِ الْبَانِ رِيْحُ صَبَا * * وَأَطْرَبَ الْعِيْسَ حَادِي الْعِيْسِ بِالنَّغَمِ
Selagi sepoi tiup hembusan si angin timur melambaikan dedaunan pohon ben, dan selagi si pengembala riangkan para unta dengan senandung kidung nan merdu


سس
ثُمَّ الرِّضَا عَنْ أَبِيْ بَكْرٍ وَعَنْ عُمَرِ * * وَعَنْ عَلِيٍّوَعَنْ عُثْمَانَ ذِي الْكَرَمِ
Kemudian semoga ridho Alloh teruntuk untuk abu bakar, Umar, Ali, pun usman nan mulia
وَالْآَلِ وَالصَّحْبِ ثُمَّ التَّابِعِيْنَ فَهُمْ * * أَهْلُ التُّقَى وَالنَّقَى وَالْحِلْمِ وَالْكَرَمِ
Juga keluarga Rosul saw, sahabat, lalu tabi’in, mereka adalah insan nan taqwa pun suci, penyantun, juga dermawan
        يَارَبِّ بِالْمُصْطَفَى بَلِّغْ مَقَاصِدَانَا * * وَاغْفِرْ لَنَا مَامَضَى يَاوَاسِعَ الْكَرَمِ
Duhai tuhanku... dengan berkah nabi al musthofa, sampaikan segala apa tujuanku, ampuni dosaku yang terlewat, duhai tuhan nan luas kemurahanya
وَاغْفِرْ اِلَهِيْ لِكُلِّ الْمُسْلِمِيْنَ بِمَا * * يَتْلُوْهُ قِي الْمَسْجِدِ الْأَقْصَى وَفِي الْحُرُمِ
Ampuni duhai tuhanku akan semua muslim berkah dari apa yang mereka baca dimasjidil haram pun masjidil aqsa
بِجَاهِ مَنْ بَيْتُهُ فِي طَيْبَةِ حَرَمِ * * وَاِسْمُهُ قَسَمٌ مِّنْ أَعْظَمِ الْقَسَمِ
Dengan keagungan sang insan yang tempat tinggalnya ditanah thoibah nan mulia, dan namanya adalah menjadi teragungnya sumpah
وَهَذِهِ بُرْدَةُ الْمُخْتَارِ قَدْ خُتِمَتْ * * وَالْحَمْدُالِلهِ فِي بَدْءٍوَّفِي خَتَمِ
Inilah senandung syair burdah tuk Nabi terpilih telah berakhir, segala puji bagi Alloh diawal pun diakhir


أَبْيَاتُهَا قَدْ أَتَتْ سِتِّيْنَ مَعْ مِائَةِ * * فَرِّجْ بِهَا كَرْبَنَا يَا وَاسِعَ الْكَرَمِ
Bait-baitnya sungguh telah hadir berjumlah 160, dengan berkah burdah... lapangkan duka citaku, duhai tuhan maha luas akan kemurahannya
***


1 komentar:

  1. text di atas masih butuh di edit ulang... bantuin yaa, dan text di atas adalah buah karya rekan-rekan kelas III Aliyah Al-Asna 2013-2014 M.
    selamat atas karyanya...

    BalasHapus