Senin, 09 Desember 2013




BAB I :  PENDAHULUAN
A.   Latar Belakang
Agama berdiri karena ada penganut – penganutnya yakni masyarakat itu sendiri. Jadi hubungan agama dan masyarakat tersebut tidak dapat dipisahkan lagi.
Fitrah beragama pada manusia merupakan disposisi (kemampuan dasar) yang mengandung kemungkinan atau peluang untuk berkembang. Namun dalam perkembangannya, manusia sangat tergantung kepada keadaan sekitar (faktor lingkungan).
Sementara itu, aktualisasi beragama itu terbagi-bagi menjadi beberapa pokok pembahasan, diantaranya adalah terkait dengan  tipe-tipe masyarakat yang menganut agama itu sendiri dalam ranah sosiology. Tentunya ada perbedaan-perbedaan yang dapat kita analisis sebagai bahan pengetahuan dalam disiplin ilmu sosiology.
Oleh karena itu, dalam makalah ini kami berusaha membahas bagaimana agama itu jika dikaitkan dengan tipe-tipe masyarakat yang berbeda-beda dengan harapan agar kita bisa mengerti sebarapa besar fungsi agama itu dalam masyarakat yang berbeda-beda.
B. Rumusan Masalah
a)      Pengertian Agama
b)      Pengertian Masyarakat
c)      Tipe-tipe masyrakat
d)     Peran Agama di dalam Perkembangan Masyarakat









BAB II :  POKOK BAHASAN
A.   Pengertian Agama            
Agama dalam literatur Arab di-ishtilah-kan dengan kata “ad-din” yaitu menunjukkan arti taat, dan tunduk. Kata agama sendiri dalam bahasa indonesia berasal dari bahasa sansekerta yaitu,a” yang berarti ”tidak” dan ”gama” yang berarti ”kacau”. Dari dua kata tersebut diartikan bahwa agama adalah suatu peraturan yang mengatur kehidupan manusia agar tidak kacau. 
Agama, terlahir awalnya adalah berasal dari keyakinan terhadap adanya yang ghaib, yang mempunyai kekuatan supranatural (sesuatu yang ajaib/melampaui hukum alam). Menurut Hendropuspito, agama adalah suatu jenis system social yang dibuat oleh penganut-penganutnya yang berproses pada kekuatan-kekuatan yang bersifat nonempiris (tidak mudah dibuktikan)  yang dipercayai dan didayagunakan untuk mencapai keselamatan bagi mereka dan masyarakat luas umumnya.
Dalam kamus Sosiologi (ilmu kemasyarakatan), pengertian agama ada tiga macam, yaitu:
 (1) kepercayaan pada hal-hal yang spiritual;
(2) perangkat kepercayaan dan praktik-praktik spiritual yang dianggap sebagai tujuan tersendiri;
(3) ideology mengenai hal-hal yang bersifat supranatural.
E..B. Tylor dalam buku perintisnya, primitive culture, yang diterbitkan pada tahun 1871. Dia mendefinisikan agama sebagai “kepercayaan terhadap adanya wujud-wujud spiritual”, definisi dari tylor itu dikritik lebih jauh karena tampaknya definisi itu berimplikasi bahwa sasaran sikap keagamaan selalu berupa wujud personal, padahal bukti Antropology (ilmu tentang manusia) yang semakin banyak jumlahnya menunjukan bahwa wujud spiritual pun sering dipahami sebagai kekuatan impersonal (tidak pribadi/lebih bersifat sosial).
*****
B.   Pengertian Masyarakat
Para pakar ilmuan berbeda-beda dalam mendefinisikan  kata masyarakat sebagai berikut :
a. M.J. Herskaurts mengatakan bahwa masyarakat adalah kelompok indifidu yang diorganisasikan dan mengikuti satu cara hidup tertentu.
b. J.r. Steinmetz mengatakan bahwa masyarakat adalah kelompok manusia yang terbesar yang meliputi pengelompokan-pengelompokan manusia yang lebih kecil, yang mempunyai perhubungan yang erat dan teratur.
c. R. Linton, masyarakat adalah setiap kelompok manusia yang telah cukup lama hidup dan bekerjasama, sehingga mereka ini dapat mengorganisasikan dirinya berpikir tentang dirinya dalam satu kesatuan sosial dengan batas-batas tertentu.
Dapat disimpulkan Bahwa Masyarakat harus mempunyai syarat berikut :
1.      Harus ada pengumpulan manusia itu.
2.      Telah bertempat tinggal dalam waktu yang lama di suatu daerah tertentu.
3.      Adanya aturan-aturan/undang-undang yang mengatur mereka untuk menuju kepada kepentingan dan tujuan bersama.
*****

C.   Tipe-Tipe Masyarakat
a.      Masyarakat-Masyarakat yang Terbelakang
Masyarakat yang mewakili tipe ini adalah masyarakat yang kecil, terisolasi dan terbelekang tingkat perkembangan teknik mereka rendah dan pembagian kerja atau pembidangan kelas-kelas sosial mereka relatif masih kecil. Setiap anggota ini bersama-sama menganut agama yang sama oleh karena itu keanggotaan mereka dalam masyarakat dan dalam kelompok keagamaan adalah sama.
Dalam tipe masyarakat ini berpendapat bahwa agama memasukkan pengaruhnya yang sakral ke dalam sistem nilai masyarakat secara mutlak dan dalam keadaan Lembaga lain selain keluarga, relatif belum berkembang, agama jelas menjadi fokus utama bagi peng-integrasi-an dan persatuan dari masyarakat secara keseluruhan.
b.      Masyarakat-Masyarakat Pra-Industri yang Sedang/ Berimbang
Masyarakat ini tidak begitu terisolasi, berubah lebih cepat, lebih luas daerahnya dan lebih besar jumlah penduduknya serta ditandai dengan tingkat perkembangan teknologi yang lebih tinggi.
Ciri-cirinya adalah pembagian kerja yang luas, kelas-kelas sosial yang beraneka ragam, serta adanya kemampuan tulis baca sampai tingkat tertentu. Agama tentu saja memberikan arti dan ikatan kepada sistem nilai dalam tipe masyarakat ini. Akan tetapi pada saat yang sama lingkungan yang sakral dan yang sekuler itu sedikit banyaknya masih dapat dibedakan. Nilai-nilai keagamaannya dalam masyarakat tipe kedua menempatkan fokus utamanya pada peng-integrasi-an tingkah laku perorangan dan pembentukan citra pribadinya.
c.       Tipe Masyarakat-Masyarakat Industri-Sekuler (Duniawiy)
Masyarakat-masyarakat ini sangat dinamik. Teknologi semakin berpengaruh terhadap semua aspek kehidupan. Sebagian besar penyesuaian-penyesuaian terhadap alam fisik, tetapi yang penting adalah penyesuaian-penyesuaian dalam hubungan-hubungan kemanusiaan mereka sendiri. Pengaruh ilmu pengetahuan dan teknologi terhadap masyarakat juga mempunyai konsekuensi-konsekuensi penting bagi agama.
Di dalam masyarakat moderen yang kompleks, organisasi keagamaan terpecah-pecah dan bersifat majemuk, keanggotaannya didasarkan paling tidak kepada prinsipnya. Perbedaan-perbedaan dibidang agama dan pertumbuhan sekularisme sangat melemahkan fungsi agama sebagai pemersatu.
*****



D.   Peran Agama di dalam perkembangan Masyarakat
Peran agama di dalam perkembangan masyarakat dibagi atas beberapa poin diantaranya adalah :
(1)     Agama sebagia motivator, agama di sini adalah sebagai penyemangat seseorang maupun kelompok dalam mencapai cita-citanya di dalam seluruh aspek kehidupan.
(2)     Agama sebagai creator dan inovator, mendorong semangat untuk bekerja kreatif dan produktif untuk membangun kehidupan dunia yang lebih baik dan kehidupan akhirat yang lebih baik pula.
(3)     Agama sebagai integrator, di sini agama sebagai yang mengintegrasikan dan menyerasikan segenap aktivitas manusia, baik sebagai indifidu maupun sebagai anggota masyarakat.
(4)     Agama sebagai sublimator, masksudnya adalah agama sebagai mengadukan dan mengkuduskan segala perbuatan manusia.
(5)     Agama sebagai sumber inspirasi budaya bangsa, khususnya indonesia.
*****









BAB III : PENUTUP

KESIMPULAN
1.      agama adalah suatu peraturan yang mengatur kehidupan manusia agar terarah.. Agama, terlahir awalnya adalah berasal dari keyakinan terhadap adanya yang ghaib, yang mempunyai kekuatan supranatural (sesuatu yang ajaib/melampaui hukum alam).
2.      Sekumpulan manusia bisa disebut sebagai Masyarakat harus menetapi  syarat berikut :
a.       Harus ada pengumpulan manusia itu.
b.      Telah bertempat tinggal dalam waktu yang lama di suatu daerah tertentu.
c.       Adanya aturan-aturan/undang-undang yang mengatur mereka untuk menuju kepada kepentingan dan tujuan bersama.
3.      Setidaknya ada tiga tipe dalam masyarakat di dunia  saat ini :
a.       Masyarakat-Masyarakat yang Terbelakang
b.      Masyarakat-Masyarakat Pra-Industri yang Sedang/ Berimbang
c.       Tipe Masyarakat-Masyarakat Industri-Sekuler (Duniawiy).
4.      Peran agama di dalam perkembangan masyarakat dibagi atas beberapa poin diantaranya adalah :
a.       Agama sebagia motivator.
b.      Agama sebagai creator dan inovator.
c.       Agama sebagai integrator.
d.      Agama sebagai sublimator.
e.       Agama sebagai sumber inspirasi budaya bangsa.
*****



DAFTAR PUSTAKA

http://faith badreligion. blogspot.com /2007/12/ tipe-tipe-masyarakat-dan-agama.html